Newest Post
MENGUJI KANDUNGAN KIMIAWI
A.
Tujuan
Mengetahui kandungan amonia, pH, klorida, glukosa, dan
protein dalam urine
B.
Landasan Teori
a).
Struktur Ginjal
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.
Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai. Lapisan parietal yang berdinding selapis sel epitel pipih begitu sampai di kutub urinaria epitel berubah menjadi epitel kubus. Lapisan viseral mengalami modivikasi selama perkembangan embrional. Sel-sel lapisan internal dinamakan podosid, mempunyai badan sel dimana muncul beberapa tonjolan primer. Setiap tonjolan primer mempunyai banyak tonjolan sekunder yang menutupi kapiler glomerulus. Tonjolan sekunder ini saling bertautan, membatasi ruang yang membentuk celah filtrasi.
Antara sel-sel endotel kapiler dan podosid yang berlubang-lubang merupakan lapisan basalis. Membran ini merupakan struktur struktur kontinyu yang memisahkan darah kapiler dari ruang kapsular. Di samping se endotel dan podosid, kapiler glomerulus mempunyai sel mesangial. Sel mesangial ini bersifat kontraktil dan memainkan peranan dalam regulasi filtrasi glumerulus, juga mensekresi berbagai senyawa, mengambil kompleks imun dan terlibat dalam produksi penyakit glomerulus, juga bekerja sebagai makrofag dan berperan membersihkan lamina basalis dari zat-zat tertentu yang tertimbun dalam matrik selama filtrasi.
Tubulus kontortus proksimal manusia panjangnya + 15mm, dengan diameter 55µm. Dindingnya dibentuk oleh selapis sel tunggal kuboid yang saling menjalin satu dengan yang lain dan disatukan oleh tautan kedap apikal. Pada apeks sel yang menghadap ke lumen tubulus terdapat banyak mikrovili yang panjangnya 1µm , bentukan ini dinamakan brush border (batas sikat) yang berfungsi membantu absorpsi zat-zat (peptida, glukosa) yang keluar dari darah selama filtrasi.
Tubulus proksimal berakhir dengan segmen tipis pars desenden lengkung henle yang mempunyai epitel sel pipih yang tipis. Segmen tipis ini berakhir dalam segmen tebal pars asenden yang sel-selnya berbentuk kuboid yang banyak mengandung mitokondria. Pars asenden tebal lengkung henle mencapai glomerulus dan tubulus berdekatan dengan arteriol aferen dan eferen, dimana dinding arteriol aferen mengandung sel jukstaglomerulus (penskresi renin). Pada titik ini epitel tubulus dimodifikasi membentuk makula densa. Sel jukstaglomerulus, makula densa dan sel lapis bergrandula bersama-sama dikenal sebagai aparatus jukstaglomerulus.
Tubulus kontortus distal, epitel kuboidnya lebih rendah daripada tubulus proksimal, mempunyai mikrovili sedikit. Tubulus distal bersatu membentuk tubulus koligen yang berjalan melewati korteks dan medula renalis yang akan bermuara di pelvis renalis pada apeks piramid medula.
b). Proses pembentukan urin
Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang mengandung jutaan alat penyaring (nefron). Setiap nefron terdiri atas badan malpighi (renal cospuscle), tubulus kontortus proksimal, bagian tebal dan bagian tipis lengkung henle, tubulus kontortus distal.
Badan malpighi terdiri atas berkas kapiler yang disebut glumerulus yang dikelilingi kapsul Bowman. Lembaran dalam yang menutupi kapiler glomerulus dinamakan lapisan viseral, lembaran luar membentuk batas luar tebal malpighi disebut lapissan parietal kapsula Bowmann yang dilapisi sel epitel pipih. Antara dua lapisan terdapat ruang kapsula yang menerima filtrat. Setiap badan malpighi mempunyai kutub vaskuler tempat arteri aferen masuk dan arteri eferen keluar meninggalkan glomerulus, dan kutub urinarius, tempat tubulus proksimalis dimulai. Lapisan parietal yang berdinding selapis sel epitel pipih begitu sampai di kutub urinaria epitel berubah menjadi epitel kubus. Lapisan viseral mengalami modivikasi selama perkembangan embrional. Sel-sel lapisan internal dinamakan podosid, mempunyai badan sel dimana muncul beberapa tonjolan primer. Setiap tonjolan primer mempunyai banyak tonjolan sekunder yang menutupi kapiler glomerulus. Tonjolan sekunder ini saling bertautan, membatasi ruang yang membentuk celah filtrasi.
Antara sel-sel endotel kapiler dan podosid yang berlubang-lubang merupakan lapisan basalis. Membran ini merupakan struktur struktur kontinyu yang memisahkan darah kapiler dari ruang kapsular. Di samping se endotel dan podosid, kapiler glomerulus mempunyai sel mesangial. Sel mesangial ini bersifat kontraktil dan memainkan peranan dalam regulasi filtrasi glumerulus, juga mensekresi berbagai senyawa, mengambil kompleks imun dan terlibat dalam produksi penyakit glomerulus, juga bekerja sebagai makrofag dan berperan membersihkan lamina basalis dari zat-zat tertentu yang tertimbun dalam matrik selama filtrasi.
Tubulus kontortus proksimal manusia panjangnya + 15mm, dengan diameter 55µm. Dindingnya dibentuk oleh selapis sel tunggal kuboid yang saling menjalin satu dengan yang lain dan disatukan oleh tautan kedap apikal. Pada apeks sel yang menghadap ke lumen tubulus terdapat banyak mikrovili yang panjangnya 1µm , bentukan ini dinamakan brush border (batas sikat) yang berfungsi membantu absorpsi zat-zat (peptida, glukosa) yang keluar dari darah selama filtrasi.
Tubulus proksimal berakhir dengan segmen tipis pars desenden lengkung henle yang mempunyai epitel sel pipih yang tipis. Segmen tipis ini berakhir dalam segmen tebal pars asenden yang sel-selnya berbentuk kuboid yang banyak mengandung mitokondria. Pars asenden tebal lengkung henle mencapai glomerulus dan tubulus berdekatan dengan arteriol aferen dan eferen, dimana dinding arteriol aferen mengandung sel jukstaglomerulus (penskresi renin). Pada titik ini epitel tubulus dimodifikasi membentuk makula densa. Sel jukstaglomerulus, makula densa dan sel lapis bergrandula bersama-sama dikenal sebagai aparatus jukstaglomerulus.
Tubulus kontortus distal, epitel kuboidnya lebih rendah daripada tubulus proksimal, mempunyai mikrovili sedikit. Tubulus distal bersatu membentuk tubulus koligen yang berjalan melewati korteks dan medula renalis yang akan bermuara di pelvis renalis pada apeks piramid medula.
b). Proses pembentukan urin
1. Filtrasi (penyaringan)
Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus. Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus (prodosit).
Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman.
2. Reabsorpsi (penyerapan)
Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor pasif. Glukosa dan asam amino direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Reabsorpsi Na+, HCO3- dan H2O terjadi di tubulus kontortus distal.
Proses reabsorpsi dimulai ketika urin primer (bersifat hipotonis dibanding plasma darah) masuk ke tubulus kontortus proksimal. Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle. Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonis dibandingkan cairan pada jaringan di sekitar tubulus kontortus proksimal. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsopsi Na+ dan air di bawah kontrol ADH (hormon antidiuretik). Di samping reabsorpsi, di tubulus ini juga terjadi sekresi H+, NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang ada pada urin.
Hasil reabsorpsi ini berupa urin skunder yang memiliki kandungan air, garam, urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
3. Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara urin.
c).
Sifat-sifat urin
Urine memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Volume urin normal orang dewasa 600 – 2500
ml/hari, ini tergantung pada masukan
air,suhu
luar, makanan dan keadaan mental/fisik individu. Produk akhir nitrogen dan
kopi,
teh, alkohol menpunyai efek diuresis.
2. Berat jenis berkisar antara 1,003 – 1,030.
3. Reaksi urin biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (bekisar 4,7-8). Bila masukan protein
tinggi, urin menjadi asam sebab fosfat dan
sulfat berlebihan dari hasil katabolisme protein.
Keasaman meningkat pada asidosis dan demam.
Urin menjadi alkali karena perubahan urea
menjadi amonia dan kehilangan CO2 di udara.
Urin menjadi alkali pada alkaliosis seperti
setelah banyak muntah.
4. Warna urin normal adalah kuning pucat atau ambar. Pigmen utamanya urokrom, sedikit urolobin dan hematopofirin. Pada keadaan demam, urin berwarna kuning tua atau kecoklatan, pada penyakit hati pigmen empedu mewarnai urin menjadi hijau, coklat, atau kuning tua. Darah (hemoglobin) memberi warna seperti asap sampai merah pada urin. Urin sangat asam mengendapakan garam-garam asam urat dengan warna dadu.
5. Urin segar beraroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan.
d).
Unsur-unsur dalam urin
a. Urea
b. Amonia, pada keadaan normal terdapat sedikit dalam urin segar. Pada penderita diabetes millitus, kandungan amonia dalam urinnya sangat tinggi.
c. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26 mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.
d. Asam amino: hanya sedikit dalam urin. Pada penderita penyakit hati yang lanjut karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.
e. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.
f. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.
g. Fosfat di urin adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat.
h. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urin.
Beberapa kelainan dan gangguan fungsi ginjal adalah sebagai berikut :
1. Nefritis
Nefritis : kerusakan pada glumerulus akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Steptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita Uremia dan oedema. Uremia: masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu.
2. Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.
3. Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat.
4. Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalam urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
5. Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.
6. Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
7. Diabetes Militus
Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, Insulis juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Diabetes militus juga dapat terjadi jika sel-sel di hati, otot, dan lemak memiliki respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin penderita diabetes militus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.
8. Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus adalah penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormon ADH (dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang). Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat naik 20-30 kali lipat dari keadaan normal.
C.
Alat dan Bahan
·
Tabung reaksi 5 buah
·
Pipet tetes
·
Rak tabung reaksi
·
Pembakar spirtus
·
Penjepit tabung reaksi
·
Kertas indikator pH universal
·
Gelas ukur 100 cc
·
Korek api
·
Larutan biuret ( CuSO₄ - 1% dan larutan NaOH – 1% )
·
Larutan benedict ( Fehling A dan Fehling B )
·
Larutan AgNO₃ - 5 %
·
Urine
D.
langkah Kerja
Kegiatan 1 : Mengukur pH urine
1.
Masukan kertas indikator pH universal ke dalam urine
2.
Amati perubahan warnanya
3.
Cocokan warnanya dengan indikator standar pH
4.
Berapakah pH-nya dan apakah artinya ?
Kegiatan 2 : Mengetahui bau amonia dalam
urine
1.
Masukan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.
Jepitlah dengan penjepit tabung reaksi, panaskan dengan pembakar spirtus
3.
Bagaimanakah baunya?
Kegiatan 3 : Mengenal kandungan klorida dalam
urine
1.
Masukan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.
Tambahkan 5 tetes larutan AgNO₃ - 5 %
3.
Apakah yang terjadi ? mengapa demikian ?
Kegiatan 4 : Uji glukosa
1.
Isilah tabung reaksi dengan urine 2 ml
2.
Tambahkan 5 tetes larutan Benedict atau Fehling A dan Fehling B
3.
Jepit dengan penjepit, kemudian panaskan dengan pembakar spirtus, catat
perubahan warna yang terjadi !
4.
Apakah kesimpulanme tentang urine yang kamu amati? Jelaskan !
Kegiatan 5 : Uji protein
1.
Masukan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.
Tambahkan 5 tetes larutan Biuret, biarkan kira-kira 5 menit
3.
Amati perubahan yang terjadi
4.
Apa yang dapat kamu simpulkan tentang urin yang kamu amati? Jelaskan !
No
|
Pengujian
|
Urin awal
|
Urin akhir
|
Hasil
|
1
|
pH
|
6
|
6
|
Urine
merupakan larutan asam
|
2
|
Bau
Amonia
|
Bau
menyengat
|
Bau
menyengat
|
Urine
mengandung Amonia
|
3
|
Kandungan
Klorida
|
Warna
kuning
|
Warna
putih terdapat endapan berwarna putih dan coklat
|
Terdapat
klorida di dalam urine
|
4
|
Uji
Glukosa
|
Kuning
|
Coklat
kehitaman
|
Tidak
terdapat glukosa
|
5
|
Uji
Protein
|
Kuning
|
Hijau
keruh
|
Tidak
terdapat protein
|
f.
A.
Pembahasan
Urine yang di uji pada
percobaan tersebut memiliki pH 6. Berarti urine tersebut merupakan larutan
asam, karena larutan asam adalah larutan yang pH nya dibawah 7.
Dengan dipanasakannya
urine tersebut sampai mendidih maka akan tecium bau yang menyengat dari urine
tersebut. Hal ini dikarenakan amonia yang terkandung di dalamnya.
Dengan pemberian urine
dengan menambahkan larutan AgNO₃ sebanyak 5
tetes, maka larutan akan berwarna putih, dan terdapat endapan berwarna putih
dan coklat pada dasar tabung reaksi. Hal ini menandakan bahwa urine mengandung
klorida.
Dengan pemberian 5 tetes larutan Benedict pada urine, maka urine
yang semula berwarna kuning menjadi coklat kehitaman. Berarti urine tersebut
tidak mengandung glukosa.
Dengan menambahkan 5 tetes lartan Biuret pada
urine, setelah urine tersebut dibiarkan selama beberapa saat, maka urine tersebut
akan berubah warna dari kuning menjadi hijau keruh. Berarti urine tersebut
tidak mengandung protein.
g. Kesimpulan
Jadi urine merupakan larutan asam dan mengandung amonia dan
klorida, namun tidak terdapat protein maupun glukosa. Jadi urine tersebut
sehat.
h. Daftar Pustaka
·
http://pur3lya-15april.blogspot.com/2012/07/uji-kandungan-urin-manusia.html
·
http://cuk-ing.blogspot.com/2013/05/uji-urine.html
ORA BEJO
Dening : Zein Naufal Eriko
Dina iku yaiku dina kang paling
diarep-arep karo Brian, amarga dina kuwi tim bal-balan andalane Brian bakal
main ning final Liga Champion. Brian nduweni niat bakal nonton bareng kang
dianakake ing salah sawijining cafe ing Semarang. Acara iku bakal diselenggarakake
jam 2 isuk utawa dini hari. Padahal sesuke yaiku tanggal 20 November kang bakal
dianakake upacara pengetan Hari Pahlawan kangge mengeti jasa pahlawan Indonesia
ing halaman sekolahe. Ananging Brian tetep pengen ndelok, amarga kuwi tim
bal-balan kang paling disenengi karo Brian.
Wektu iku pas wayah ngaso sing
kesiji, Brian ketemu Joko ning kantin. Joko iku kanca sekelase Brian, ananging
Brian ora cedhak karo Joko amarga Joko lungguhe ning ngarep nanging Brian
lungguhe ning mburi. Joko iku wonge pinter, sregep , sopan , lan taat. Amarga
iku Joko disenengi karo guru-guru neng sekolahe, nanging Joko iku wonge
menengan lan ora seneng kumpul-kumpul bareng kanca-kancane.
“ Eh Jo... kwe ngerti rak yen mengko
bakal ono opo ? “,pitakone Brian.
“ Ngerti... yen mengko bakal ono guru
galak lan killer sing bakal ngajar dewe
to...? “, wangsule Joko karo PEDE.
“ Dudu kuwi maksute “.
“ Lha trus opo ? "
“ Mengko bakal ono pertandingan final
bal-balan tim seng tak senengi “.
“ Oooo... emang jam piro maine ? “
“ Jam 2 “.
“ Walah.. panas-panas kok bal-balan
to.. ! “ ngomonge Joko polos.
“ Gundulmu !!! Maine ki jam 2 dini
hari lee... !!! “
“ Ooo.... Lha brati sesuk to maine ?
Kwe kok ngomonge mengko ? “
“ Arghhh.... karepmu wes “,
wangsulane Brian karo jengkel.
“ Lha kwe meh nonton jam semono ? “
“ He’e lah lha wong tim favoritku...
! “
“ Tapi kan sesuk ono upacara mengeti
dina Pahlawan ? “
“ Rakpopo sekali-kali “
“ Yoweslah “
Banjur Brian lan Joko mbalik kelas
bareng-bareng lan nerusake pelajaran nganti mulih sekolah.
“ Teng... teng... teng... “, bel
mulih sekolah wis muni, cah-cah banjur bali menyang omahe dhewe-dhewe. Brian
ketok lemes lan raine pucet. Kuwi amarga esukke Brian durung mangan, nanging
ngaso sing ke siji dheweke ora jajan amarga kesuan omong karo Joko lan ngaso
seng ke loro Brian kudu remidi Matematika, ditambah mau ono pelajarane guru
kang galakke setengah mati.
Banjur tekan omah Brian langsung turu
amarga awakke wes rak kuwat. Tangi-tangi Brian langsung adus lan lunga menyang
omahe kancane kanggo ngerjakke tugas kanggo sesuk. Tekan nggone sirahe Brian
ngelu meneh, banjur Brian mulih lan turu meneh.
Wengine, sirahe Brian tambah
nyut-nyutan lan Brian ngrasa kademen. Amarga kwatir, Brian banjur digawa ibune
menyang dokter praktek kang ora adoh saka omahe. Tekan nggone jebul dokter kuwi
ora mbukak praktek, banjur Brian mulih karo ibune.
Brian sakjane isih duwe tugas kang
durung dirampungke. Tugas iku sakjane arep digarap bareng-bareng karo kancane mau.
Amarga sirahe isih ngelu Brian ora iso ngerjakke tugas iku, banjur Brian
langsung turu. Sadurunge turu Brian nyetel alarm jam 01.00 dini hari, kanggo
nonton bareng.
“ Kriiing....” alarm hp ne Brian wis
muni,banjur Brian siap-siap lan ora lali nganggo klambi bal tim favorite.
Sakjane sirahe Brian isih rada mumet, nanging Brian tetep meksakke kahanane
kanggo ndelok tim favorite main.
Brian lunga meneng-meneng ora pamitan
won tuwane. Brian nuntun montore rada adoh saka omahe supaya ora ketahuan wong
tuwane. Banjur wis rada adoh, Brian langsung nguripake montore lan langsung
mangkat menyang cafe kang rada adoh saka omahe. Uwis luwih saka separo dalan
montore Brian mandek. Jebule bensine entek. Brian kepeksa nuntun montore amarga
nanggung wes meh tekan cafe. Lagi sediluk nuntun montore, ujug-ujug udan deres
banget. Amarga wis kebacut teles kebes, Brian sisan udan-udanan menyang cafe.
Tekan cafe Brian bingung. Ing cafe
iku sepi banget ora ono suporter babar blas. Banjur Brian takon karo satpam ing
cafe iku.
“Pak nyuwun sewu... niki kok mboten
wonten suporter sing teka nggih?”
“Oalah nang..nang, lha wong udan
deres banget ngene sopo seng arep teko?”
“Nggih sampun nggih pak, matur
nuwun.”
“Nggih... nggih sami-sami.”
Banjur brian mulih karo nuntun
montore iku.
“ Walah jan...jan wis sirah mumet, montor
mogok, keudanan, tekan nggone malah rak sido, nasib-nasib.”, kandane Brian
marang awakke dhewe.
Sesuke Brian tangi kawanan amarga
kedadean kang ora ngenakake mau. Tekan sekolahan kanca-kancane wis baris rapi
melu upacara, mung Brian tok seng telat. Brian disetrap kon baris ning ngarepe
murid-murid sasekolahan, dhewekke isin banget. Sawise upacara, murid-murid langsung
mbalik ning kelase dewe-dewe.
Pas kuwi pelajaran guru kang galake
setengah mati, murid-murid didhawuhi ngumpulake tugas kang diwenehake wingi.
Seng liya wis pada ngumpulake, nanging Brian durung ngerjakake. Brian diseneni
entek-entekan karo guru kuwi, lan Brian disetrap kon ngresiki kamar mandi
lanang kang ambune pesing banget.
Joko nekani Brian amarga mesakke, lan
Joko kanda, “Mula apa sing mbok senengi aja terlalu mbok senengi, kuwi
kadang-kadang sing iso nggawe koe lali apa sing dadi kewajibanmu”.”He’e Jo...
aku gela, iki emang dudu bejoku”.